Kamis, 30 Agustus 2012

MENGENALI GANGGUAN KISTA

 

    Kista secara umum adalah kantung berukuran kecil yang tinggal dan berkembang di dalam ovarium (indung telur) wanita. Sedangkan mioma, berdasarkan dari wujud aslinya lebih berbentuk solid (semacam tumor) dan mengalami pertumbuhan di dinding rahim wanita. Normalnya, wanita memiliki keduanya secara bersamaan.

    Berdasarkan dari pengertian kista, sebagian besar kista memang tidak berbahaya, namun dalam beberapa kondisi dapat menimbulkan masalah serius. Namun sayangnya, sebagian besar wanita sering mengabaikan pengertian kista secara umum tersebut, serta menganggap hal biasa ketika terjadi gangguan-gangguan ekstrim. Seperti mulai merasakan nyeri saat haid, kista yang pecah, mengalami perdarahan, batang ovarium terlilit, gangguan pada proses kehamilan, kanker endometrium serta ganggungan infertilitas.

Beberapa macam  kista :

1.  Kista Corpus Luteum
Kista jenis ini paling umum terjadi, tidak ada gejala khusus yang menandakan berkembangnya kista jenis tersebut dan akan berkembang mencapai 2-6 cm. Ketika sudah mencapai tingkat kronis, dapat menimbulkan terlilitnya batang ovarium dan mengakibatkan rasa sakit yang luar biasa.
2. Pengertian Kista Hemorrhagic
Gejalanya ditandai dengan kram perut serta menimbulkan perdarahan dalam kista fungsional.
3. Kista Bartholini
Kista yang terjadi pada kelenjar bartholini, disebabkan oleh tersumbatnya kelenjar bartholini sehingga cairan yang seharusnya dikeluarkan menjadi menumpuk. Penyumbatan ini sering kali disebabkan oleh infeksi seperti bateri E. coli yang terjadi di kelenjar bartholin, untuk mengobati kista bartolin,  dengan melakukan terapi seperti mandi sitz, bedah drainase, antibiotic, dan juga marsupialization. serta obat herba.

Beberapa tipe umum kista ovarium :
1. Kista fungsional
Kista yang terbentuk dari jaringan yang berubah pada saat fungsi normal haid. Kista normal ini akan mengecil dan menghilang dengan sendirinya dalam kurun 2-3 siklus haid. Terdapat 2 macam kista fungsional, yaitu :
a. Kista folikel.
Kista folikel timbul akibat dari folikel yang tidak berfungsi selama siklus menstruasi, folikel ini tidak terbuka, sehingga folikel tidak pecah atau melepaskan sel telur dan akhirnya menimbulkan bendungan carian yang nantinya akan menjadi kista. Kista folikuler biasanya tidak berbahaya, jarang menimbulkan nyeri dan sering hilang dengan sendirinya antara 2-3 siklus haid.
b. Kista Lutein.
Kadang kala setelah sel telur dilepaskan, lubang keluarnya tertutup dan jaringan-jaringan mengumpul di dalamnya, menyebabkan korpus luteum membesar dan menjadi kista. Kista ini biasanya hilang dengan sendiri dalam beberapa minggu, tetapi kista ini dapat tumbuh hingga berdiameter 4 inchi (10 cm) dan berpotensi untuk berdarah dengan sendirinya atau mendesak ovarium yang menyebabkan nyeri panggul atau perut. Jika kista ini berisi darah, kista dapat pecah dan menyebabkan perdarahan internal dan nyeri tajam yang tiba-tiba.
Ada beberapa tipe kista lutein, diantaranya adalah:
* Kista granulosa lutein.
Kista ini bisa membesar, akibat dari penimbunan darah yang berlebihan saat fase perdarahan dari siklus menstruasi dan bukan akibat dari tumor. Kista ini timbul pada permulaan kehamilan dan diameternya bisa mencapai 5-6 cm yang menyebabkan rasa tidak enak di daerah panggul. Apabila pecah, terjadi pendarahan pada satu sisi rongga perut. Pada wanita yang tidak hamil, kista ini akan membuat menstruasi terlambat yang diikuti dengan perdarahan yang tidak teratur.
* Kista theca lutein.
Kista theca lutein berisi cairan bening dan berwarna seperti jerami. Timbulnya kista theca lutein berkaitan dengan tumor indung telur dan terapi hormon.
2. Kista dermoid.
Kista ovarium yang berisi ragam jenis jaringan misal rambut, kuku, kulit, gigi dan lainnya. Kista ini dapat terjadi sejak masih kecil, bahkan mungkin sudah dibawa dalam kandungan ibunya. Kista ini biasanya kering dan tidak menimbulkan gejala, tetapi dapat menjadi besar dan menimbulkan nyeri.
3. Kista endometriosis.
Kista ini sering disebut juga sebagai kista coklat endometriosis karena berisi darah yang mengental dan membeku, sehingga bewarna coklat-kemerahan. Kista ini berhubungan dengan penyakit endometriosis yang menimbulkan nyeri haid dan nyeri sanggama.
4. Kistadenoma.
Kista yang berkembang dari sel-sel pada lapisan luar permukaan ovarium, biasanya bersifat jinak. Kistadenoma dapat tumbuh menjadi besar sehingga berpotensi untuk ganas dan mengganggu organ perut lainnya dan menimbulkan nyeri.
5. Kista polikistik.
Di sini, ovarium berisi banyak kista yang terbentuk dari bangunan kista folikel yang menyebabkan ovarium menebal yang disebabkan oleh gangguan hormonal, terutama hormon androgen (hormon yang dipunyai oleh laki-laki dalam jumlah banyak. Kista ini membuat ovarium membesar dan menciptakan lapisan luar tebal yang dapat menghalangi terjadinya ovulasi (pematangan sel telur), sehingga sering menimbulkan masalah infertilitas (ketidakmampuan memiliki anak ).Kista ini menyebabkan menurunnya siklus menstruasi dan terjadi ketidaksuburan.
6. Jenis kista-kista ovarium yang lainnya
Misalnya : kista inklusi germinal, kista Stein-Leventhal, kistoma ovarii simpleks, dan lain-lain.

    Kebanyakan kista ovarium tidak menimbulkan gejala. Gejala biasanya terjadi jika penderita telah mempunyai kista dalam waktu yang lama. Gejala pada stadium awal umumnya sangat bervariasi dan tidak spesifik, yaitu berupa gangguan haid / menstruasi. Jika sudah membesar dan menekan rektum atau kandung kemih, dapat terjadi konstipasi atau sering berkemih. Dapat juga terjadi peregangan atau penekanan daerah panggul yang menyebabkan nyeri spontan atau nyeri pada saat bersenggama, bahkan dapat terjadi pendarahan. Pada stadium lanjut, gejala yang terjadi berhubungan dengan adanya asites (penimbunan cairan dalam rongga perut) di dalam rongga perut, sehingga perut membuncit, kembung, mual, gangguan nafsu makan, gangguan buang air besar dan buang air kecil. Penumpukan cairan bisa juga terjadi pada rongga dada akibat penyebaran penyakit ke rongga dada yang mengakibatkan penderita sangat merasa sesak nafas.

Hal yang dapat mendorong terbentuknya kista  :
1. Pola makan.
Jika banyak makan makanan berlemak dan kurang serat, maka lemak yang berlebih akan susah dipecah oleh tubuh, sehingga dapat berlanjut dengan gangguan hormon. Demikian juga dengan pola makan yang tidak teratur, mengkonsumsi zat-zat tambahan sintetik pada makanan secara tidak sengaja.
2. Faktor psikologis,
Misal stres, depresi. Pola hormon sangat dipengaruhi oleh stres, sehingga menyebabkan jumlah hormon tidak terkendali/terganggu. Hal ini berdampak pada perkembangan kista yang tergantung pada hormonal, seperti endometriosis dan kista polikistik.
3. Faktor genetik.
Ada sebagian orang yang secara genetik lebih besar kecenderungannya untuk menderita kanker. Ada pula orang yang secara genetik lebih kecil kemungkinannya.
4. Gaya hidup tidak sehat,
Misalnya kurang olahraga, merokok.
       Kista ovarium sering dijumpai pada wanita usia reproduksi dan 95% jinak 20-30% kista berpotensi menjadi ganas. Beberapa ahli mencurigai kista ovarium bertanggung jawab atas terjadinya kanker ovarium pada wanita di atas 40 tahun. . Salah satu tanda bahwa kista ovarium menjadi ganas adalah adanya pembesaran kista yang cepat dalam waktu yang singkat. Berbeda dengan kanker serviks (mulut rahim) yang bisa dideteksi dini dengan papsmear. Untuk mengkonfirmasi tipe kista ovarium, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan beberapa jenis pemeriksaan laboratorium, lalu melihat ovarium melalui USG, pemeriksaan patologi anatomi (PA), MRI, CT-Scan, laparoskopi atau melalui operasi. Apabila telah masuk pada stadium ganas, maka diperlukan pemeriksaan tumor marker.

Cara untuk menentukan apakah kista pada ovarium bersifat jinak atau ganas, yaitu :
1.Pemeriksaan fisik
Jinak bila:
* Pergerakkan Mudah digerakkan (mobile)
* Konsistensi / Isi Kistik
* Terdapat hanya di 1 sisi atau 2 sisi tubuh
* Permukaan Halus dan tidak berdungkul (smooth)
Ganas bila:
* Pergerakkan Sulit digerakkan (fixed / menetap)
* Konsistensi / Isi Padat (solid)
* Terdapat di 1 sisi tubuh 2 sisi tubuh
* Permukaan Berdungkul-dungkul
2. Hasil radiografi
Jinak bila:
* Kista sederhana dengan ukuran kurang dari 10 cm
* Tebal sekat kurang dari 3 mm
* 1 sisi
* Tidak membentuk massa di perut
Ganas bila:
* Tumor solid (padat) atau campuran
* Banyak sekat, tebal sekat (dinding) lebih dari 3 mm
* 2 sisi
* Membentuk massa di perut (asites)
3. Pemeriksaan patologi anatomi (PA) sel-selnya
Jinak bila:
* Tidak ada perlekatan sehingga mudah digerakkan (mobile)
* Kapsul (pembungkus) kista utuh
Ganas bila:
* Ada perlekatan sehingga sulit digerakkan (fixed)
* Kapsul (pembungkus) kista tidak utuh / pecah / rupture

Pengobatan Kista
Kista folikel 
Kista ini tidak perlu diobati karena akan sembuh dengan sendirinya dalam waktu 1-3 bulan. Tetapi tetap harus dikonsultasikan pada dokter.
Kista lutein golongan granulosa lutein 
Sering terjadi pada wanita hamil, akan sembuh secara perlahan-lahan pada masa kehamilan semester ketiga, sehingga jarang dilakukan operasi. Sedangkan untuk golongan teka lutein, maka akan menghilang secara spontan jika faktor penyebabnya telah dihilangkan.
Kista polisistik indung telur yang menetap / persisten 
Operasi harus dilakukan untuk mengangkat kista tersebut agar tidak menimbulkan gangguan dan rasa sakit.

Kista fungsional 
Dapat digunakan pil kontrasepsi yang digunakan untuk mengecilkan ukuran kista. Pemakaian pil kontrasepsi juga mengurangi peluang pertumbuhan kista.

   Bagi wanita yang menjalani operasi kista ovarium, sebaiknya tidak melakukan hubungan seksual dalam masa penyembuhan. Akan tetapi, jika kista cepat membesar, tidak menghilang setelah dilakukan beberapa terapi, terasa nyeri, dan diderita oleh wanita yang sudah masuk menopause, maka dokter akan melakukan pembedahan yang dapat sampai mengangkat seluruh peranakan (histerectomy).

   Upaya yang dapat dilakukan secara dini penyakit ini, sehingga penderita tidak memasuki stadium yang terlalu berbahaya adalah dengan melakukan pemeriksaan secara berkala yang meliputi :
  1. Pemeriksaan klinis ginekologik untuk mendeteksi adanya kista atau pembesaran ovarium lainnya.
  2. Pemeriksaan USG, bila perlu dengan alat Doppler untuk mendeteksi aliran darah.
  3. Pemeriksaan petanda tumor (tumor marker)
  4. Pemeriksaan CT-Scan / MRI bila dianggap perlu
Pemeriksaan diatas sangat dianjurkan terutama terhadap wanita yang mempunyai resiko akan terjadi kanker ovarium, yaitu :
  1. Wanita yang haid pertama lebih awal dan menopause lebih lambat
  2. Wanita yang tidak pernah atau sulit hamil
  3. Wanita dengan riwayat keluarga menderita kanker ovarium
  4. Wanita penderita kanker payudara dan kolon
   Kista dapat memberikan berbagai keluhan seperti nyeri sewaktu haid, nyeri perut bagian bawah, sering merasa ingin buang air besar atau kecil, dan pada keadaan yang sudah lanjut dapat teraba benjolan pada daerah perut.

   Penderita kista harus berpantang untuk tidak makan ikan baik ikan air tawar atau ikan air laut, udang, kepiting, ikan asin. Jangan makan sayur kubis, nangka, makanan pedas, makanan berlemak. Juga hindari minum teh dan kopi yang terlalu kental, dan minum minuman beralkohol juga harus dihindari. Pikiran harus tenang, emosi harus terkontrol, tidak boleh stres, sedih dan hindari marah-marah. Perut tidak boleh dipijat dan hindari bekerja berat.

Beberapa pilihan pengobatan yang mungkin disarankan:
  • Pil kontrasepsi Jika terdapat kista fungsional, pil kontrasepsi yang digunakan untuk mengecilkan ukuran kista. Pemakaian pil kontrasepsi juga mengurangi peluang pertumbuhankista. 
  • Pembedahan Jika kista besar (diameter > 5 cm), padat, tumbuh atau tetap selama 2-3 siklushaid, atau kista yang berbentuk iregular, menyebabkan nyeri atau gejala-gejala berat, maka kistadapat dihilangkan dengan pembedahan. Jika kista tersebut bukan kanker, dapat dilakukan tindakan miomektomi untuk menghilangkan kista dengan ovarium masih pada tempatnya.

    Pengobatan secara tradisional juga bisa dilakukan dengan ramuan tanaman berkhasiat obat. Contoh resep/ramuan tumbuhan obat yang dapat digunakan untuk membantu mengatasi kista ovarium/indung telur.
  • 60 gram temu putih segar + 15 gram sambiloto kering atau 30 gram yang segar, direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, disaring, airnya diminum dua kali sehari, setiap kali minum 150 cc.
  • 30 gram daun dewa segar + 50 gram temu mangga + 5 gram daging buah mahkota dewa kering, direbus dengan 800 cc air hingga tersisa 400 cc, disaring, airnya diminum untuk dua kali sehari, setiap kali minum 200 cc.
  • 60 gram benalu yang hidup di pohon teh + 30 gram rumput mutiara atau rumput lidah ular kembang putih, direbus dengan 800 cc air hingga tersisa 400 cc, disaring, airnya diminum untuk dua kali sehari, setiap kali minum 200 cc.
Catatan :
Pilih salah satu resep, lakukan secara teratur, dan tetap konsultasi ke dokter untuk perebusan gunakan periuk tanah, panci enamel atau panci kaca.
Rumput lidah ular kembang putih kering dapat dibeli di toko obat tionghoa dengan nama bai hua she she cao.
Resep 1 Obat Tradisional Kista
Bahan:
Daun dan batang benalu teh/benalu jeruk ......  1 genggam
Daun sambiloto segar .................................... 11 lembar
Jadam arab sebesar kelereng kecil ................. 1 biji
Temu putih sebesar .........................................3 jari tangan.
Cara meramu:
Temu putih dikupas dan diiris tipis. Rebus bersama  bahan lainnya dengan 5 gelas air hingga tersisa sekitar 3 gelas air. Angkat dan saring sebelum diminum.
Aturan pakai:
Minum ramuan setelah makan 3 kali sehari, masing-masing ½ gelas
Resep 2 Obat Tradisional Kista
Bahan:
Daun dewa segar .................. 30 gr
Temu putih segar ...................30 gr
Sambiloto kering ....................11 gr
Cara meramu:
Cuci bersih daun dewa dan temu putih, kemudian potong tipis-tipis. Rebus semua bahan dengan 3 gelas air hingga tersisa sekitar separuhnya. Angkat dan saring.
Aturan pakai:
Minum ramuan dengan dosis 3 kali sehari, masing-masing ½ gelas.
Resep 3 Obat Tradisional Kista
Bahan:
Buah mahkota dewa kering ......... 5 gr
Rumput mutiara .......................... 30 gr
Cara meramu:
Cuci bersih semua bahan, rebus dengan 3 gelas air hingga tersisa separuhnya. Angkat dan saring sebelum diminum.
Aturan pakai:
Minum ramuan 3 kali sehari, masing-masing ½ gelas.
Pilih salah satu resep di atas dan lakukan secara teratur.

  
ovarycystKISTA OVARIUM
                                             cystdermoidKISTA DERMOID
                                                                                     brown-cystKISTA COKLAT